KRITIK SASTRA POSKOLONIAL: SAID, BHABHA, DAN SPIVAK
Rp. 56.000
Overview :
Teori poskolonial berkaitan dengan pembacaan dan penulisan literatur yang ditulis di negara-negara yang sebelumnya terjajah, atau literatur yang ditulis di negara-negara penjajah yang berurusan dengan kolonisasi atau orang-orang terjajah. Fokus utama ada pada cara literatur menarasikan budaya penjajah yang mendistorsi pengalaman dan realitas, dan menuliskan inferioritas dari orang-orang terjajah yang mencoba untuk mengartikulasikan identitas mereka, serta mengklaim kembali masa lalu mereka di hadapan masa lalu yang tak terelakkan. Teori poskolonial sebagian besar dibangun di seputar konsep keberbedaan. Namun ada masalah dengan atau kompleksitas konsep keberbedaan, misalnya: keberbedaan mencakup kebergandaan, baik identitas maupun perbedaan, sehingga setiap yang lain, setiap yang berbeda dari dan dikecualikan diciptakan secara dialektis dan mencakup nilai dan makna budaya penjajah bahkan ketika ia menolak kekuatannya untuk mendefinisikan. Konsep barat tentang oriental didasarkan seperti pada alegori Manichean (melihat dunia terbagi menjadi dua hal yang saling bertentangan): jika barat teratur, rasional, maskulin, dan baik, maka oriental adalah kacau, tidak rasional, feminin, dan jahat. Sederhananya membalikkan polarisasi ini berarti melibatkan diri dalam kekuatan totalisasi dan penghancuran identitas.